Pak Djoko Jatmoko, adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, lebih khususnya beliau adalah dosen di jurusan Keselamatan Penerbangan, dengan spesialisasi Pemandu Lalu Lintas Udara, atau bahasa kerennya "Air Traffic Control". Pertama kali saya (Bachaddiah) bertemu dengan beliau, adalah saat pertama saya menginjakkan kaki di pendidikan pada tanggal 10 November 2008. Beliau adalah sosok yang gahar, itu bagi orang yang pertama kali melihat beliau. Termasuk saya, saya pun sedikit takut dengan beliau. Suaranya yang mengelegar, kata-katanya yang terkadang tidak familiar di telinga, karna makna kata-kata yang kasar.
hahaha....itulah sebagian kata yang populer beliau ucapkan. Lebih horornya lagi saat pertama kali saya maju nge-lab (problem pertama TOWER control), beliau lah yang mengajari saya pada saat itu. Saya masih ingat, mimik wajah teman-teman sekelas saya pada saat itu. Apalagi Gilang, yang pada saat itu menjadi assistant saya. Saya pun tak kalah gugupnya saat itu. Beliau dengan tenangnya meletakkan kakinya di desk control sambil menghisap rokok.
"ITU TELEPONNYA DILURUSIN..GOOOOBLOOOKKKK!!!", sambil mengeplak Gilang dengan stickholder. "PLAKKKKK"
dalam hati terdalam saya "matiiiiiiii w"....hiiiiii...ngeri banget seh...
Tapi lama kelamaan, kami mulai menyadari sifat dan sikap Pak Djoko. Beliau adalah sosok yang sangat bertanggung jawab akan tugasnya sebagai pengajar, beliau tidak ingin mengajarkan hal yang belum dipastikan kebenarannya, apalagi hal yang tidak benar. Sering cerita-cerita beliau menjadikan inspirasi bagi kami. Beliau hanya ingin hidup sesuai aturan, dan hidup yang benar-benar saja. Beliau juga menyadarkan kami akan keberadaan uang, "uang memang diperlukan, tapi tidak perlu terlalu dikejar-kejar, rezeki tanpa dikejar akan datang sendiri, yang penting kita selalu menjalankan tugas sesuai dengan porsinya, tidak dikurang-kurangi, tapi lebih baik dilebihkan". Bekerja itu harus bertanggung jawab, dan disiplin. Kalau, jam masuk kerja jam 7.00 ya masuk jam 7.00, selesai bekerja jam 16.00 ya pulang pada pukul 16.00. Itulah beberapa pelajaran hidup yang kami bisa nalar dari diri beliau.
Saya juga sangat senang melihat kepribadian beliau dan kehangatan keluarga beliau. Pak Djoko terima kasih atas segala yang telah bapak berikan kepada kami, kami takut mengecewakan bapak, atas segala pengorbanan bapak untuk selalu berusaha kami mengikuti yang benar.
Saya juga sangat senang melihat kepribadian beliau dan kehangatan keluarga beliau. Pak Djoko terima kasih atas segala yang telah bapak berikan kepada kami, kami takut mengecewakan bapak, atas segala pengorbanan bapak untuk selalu berusaha kami mengikuti yang benar.
Parah lu bel...!!!.., gw bilangin akh...,, HAHAHAHAHAHA...,,
BalasHapusgw tunggu klanjutannya..., :D
Parah lu bel...!!!.., gw bilangin akh...,, HAHAHAHAHAHA...,,
BalasHapusgw tunggu klanjutannya..., :D
padahal mo tulis ttg u danz...but u're not inspiring enough...hehheeh..pizzzz
BalasHapus