Status

"Ramadhan yaa Ramadhan"
Tampilkan postingan dengan label Life Journey. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Life Journey. Tampilkan semua postingan

23 Oktober 2014

I just Wanna Make My Own Picture

Malam ini sebelum tidur, saya menyempatkan diri melihat recent update di salah satu media sosial yang saya ikuti. Saat itu ada salah satu teman di Sekolah Dasar saya dari MI Al-Istiqomah, yang baru saja memposting foto-foto dirinya yang sedang berlibur ke luar negeri (Hongkong, Paris, dan lain-lain). Teman saya satu ini, dahulu terkenal dengan bakat bermain gitarnya dan suaranya yang bagus. Bagaimana tidak terkenal, dia satu-satunya murid perempuan di SD yang bisa bermain gitar dengan mahirnya sambil menyanyi.

Setelah melihat foto-foto tersebut, muncullah rasa ingin tahu saya, apa sih sebenarnya pekerjaan teman lama saya ini. Belum sempat saya mengetahui pekerjaannya, saya melihat kembali foto-foto salah satu teman SD hingga SMP saya yang baru saja mendapat hadiah jalan-jalan ke luar negeri karena mengikuti bisnis MLM (Multi Level Marketing) dan tidak tanggung-tanggung jalan-jalanya ke Eropa.

Setelah meilhat foto-foto tersebut, pikiran saya langsung melayang ke perasaan teman-teman terdekat saya saat ini yang sedang berada di Madrid, Spanyol untuk mengikuti Factory Training  Radar Simulator. Pikiran ini pun melayang lagi ke perasaan teman saya yang baru saja pulang dari Belanda untuk mengikuti diklat pendek dan sempat mampir ke Paris sambil mengingat-ingat kembali fose-fose fotonya yang berlatar belakang Menara Eiffel. Woooow pasti senangnya, dan pasti Orang Tua dan keluarga mereka akan merasa bangga.

Tiba-tiba imajinasi saya terhenti. Terhenti, kenapa saya tidak bisa seperti teman-teman saya itu ya ? Wanita, masih muda, dan memiliki keberuntungan bisa ke luar negeri.

Ah kamu Iri ? ya, memang saya iri. Siapa coba yang tidak mau bisa memiliki pengalaman ke luar negeri, yang dari dulu sampai sekarang bagi saya hanya sebuah mimpi, dan sekarang teman-teman saya dalam usia muda sudah bisa meraih itu semua.

Apalagi kalau diingat-ingat, saya memiliki kesempatan yang sama pada waktu itu untuk bisa menikmati perjalanan pendidikan ini.

Ke Belanda, ternyata pada Bulan Agustus kemarin saya mengetahu bahwa nama yang dikirim dari instansi saya adalah nama saya. Tapi karena saya sedang hamil besar, maka nama saya pun digantikan dengan orang lain.

Saya bukan menyesali kegagalan saya untuk bisa menikmati perjalanan pendidikan ini, yang mungkin bisa membuat diri saya bangga dan orang-orang terdekat saya bangga juga. Tetapi boleh dong sedikit jealous dengan mereka, dengan pengalaman yang mereka dapat.

Ya mungkin saat ini bukan waktunya saya untuk bisa menikmati itu semua. Someday, i'll go there.

Ya someday, Insya Allah aku memiliki kesempatan itu lagi, entah bagaimana caranya.

Saat ini aku harus bersyukur dengan karunia yang kudapat, yaitu kehamilan ini. Allah SWT memberikan hadiah terindah untukku, yaitu kehamilan ini.

Mungkin saat ini teman-temanku atau orang lain bisa berfoto dengan latar belakang luar negeri, atau ada yang berfoto dengan mobil barunya, atau ada yang berfoto dengan makanan-makanan unik lagi mahal, ada yang berfoto dengan orang-orang terkenal, dan lain sebagainya. Itulah rezeki yang mereka dapat dan rezeki itu sudah ada yang atur, yaitu Allah SWT.

Jadi saran saya bagi teman-teman yang sering memantau foto-foto orang lain yang beredar di media sosial, adalah seperti di bawah ini :

1. Jangan sampai foto-foto tersebut membuat kamu menjadi Jealous dan envy, sampai-sampai membuatmu bersedih.

2. Kalau sampai terjadi, maka yang harus kita lakukan adalah tarik nafas yang panjang, dan berpikir positif. Rezeki itu sudah ada yang atur, kita juga bisa mengusahakan untuk mendapat pengalaman yang hampir sama (ingat ya, hampir sama) dengan orang lain, bahkan bisa lebih. Jadi berpikirlah positif dan berusaha.

3. Syukuri apa yang ada saat ini disekeliling kita saat ini, dengan bersyukur maka kamu akan merasakan yang namanya bahagia.

4. Buatlah gambarmu sendiri (make your own picture), maksudnya adalah ya jika kamu tipe orang yang suka mengabadikan moment dalam hidup kamu dan tipe orang yang suka menguploadnya di media sosial. Ya jangan ragu untuk melakukan itu. Setiap orang punya moment dalam hidupnya yang berarti bagi dirinya, selama hal-hal tersebut tidak merugikan orang lain loh ya !!

Ya itu beberapa tips saya, Insya Allah berguna, karena ya saat menulis ini, saya baru saja tersadarkan betapa beruntungnya saya dengan yang saya dapat saat ini. Oleh karena itu saya tidak henti-henti mengucapkan syukur alhasil ya saat ini saya bahagia dengan apa yang saya miliki saat ini. So i'll let you know my picture, my own picture....


21 Oktober 2014

Al-Quran for My Baby (Surat-Surat Al-Quran yang Baik untuk Perkembangan Bayi dalam Janin)

Alhamdulillahirabbilalamin...

Puji Syukur selalu saya panjatkan kepada Allah SWT atas hadiah terindah dalam hidup saya ini. Saya diberi kesempatan untuk mengandung seorang bayi.

Saat ini usia kandungan saya adalah 36 Minggu 6 Hari. Saya akan berbagi dengan para pembaca mengenai surat - surat yang baik diperdengarkan kepada bayi di dalam janin kita. Selama kehamilan saya sering memperdengarkan surat-surat ini kepada bayi saya. Beberapa kali saya bacakan secara langsung, tetapi kebanyakan saya putar melalui Mp3 yang saya download beserta dengan terjemahannya.

Surat-Surat itu adalah sebagai berikut, beserta dengan khasiatnya:

1. Al- Fatihah (untuk terang hati dan kuat daya ingatan)

2. At- Taubah (untuk membersihkan jiwa dan memilihara diri daripada maksiat)

3. Yusuf (untuk memperoleh anak yang cantik rupa dan cantik akhlak)

4. An- Nahl (untuk melahirkan anak yang berdisiplin)

5. Maryam (untuk memudahkan ibu dalam persalinan dan memperoleh anak yang sholeh)

6. Luqman (untuk memperoleh anak yang cerdik akal dan jiwanya)

7. Yasin (untuk ketenangan hati dan anak jauh dari godaan iblis dan syaitan)

8. Al- Hujurat (untuk memperbanyak air susu ibu (asi) dan sifat berhati-hati (anak))

Insya Allah jika kita sering membaca dan memperdengarkan surat-surat di atas, maka khasiatnya akan kita petik. Insya Allah..

20 Oktober 2014

I'm Coming Back (From Tangerang to Medan, From Cadet to Employee)

Assalamualaikum Wr. Wb

Sudah lama sekali saya tidak memposting di blog ini, blog bachaddiah.blogspot.com yang sudah saya buat sejak 2008.

Saat saya buka blog ini lagi, saya sedikit terkejut ketika lihat jumlah postingan saya hanya ada 2 (dua) pada tahun 2013, dan ini merupakan postingan pertama saya pada tahun 2014.

SIBUK
Ya sibuk merupakan alasan klasik kenapa saya sudah jarang sekali mengotak-atik atau memposting sesuatu di blog ini.  Sejak lulus dari Diploma IV Pemanduan Lalu Lintas Udara di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada bulan September 2012 saya mulai memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya. Saya hanya diberi waktu beberapa minggu untuk berlibur di rumah, dan pada awal Oktober 2012, saya harus segera berangkat ke Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan. Inilah awal mula saya merintis karir saya.

Awal-awal sampai di Medan saya diminta mengajak satu orang teman saya yang sama-sama mendapatkan penempatan di Medan, untuk mengurus diklat Safety Management System yang pesertanya dari luar negeri (Timur Leste, Thailand, Mauritius, Yaman, Euthopia, dll). Mereka merupakan peserta penerima beasiswa negara ketiga. Alhasil dari 4 orang teman saya dari PLLU, terpilihlah nama Rahmawati Sukra, atau biasa kupanggil Uni Sukra, karena dia berasal dari Padang. Kenapa saya pilih Sukra, karena dari sekian banyak teman saya itu, hanya Sukra yang available menemani saya pada saat itu, dan teman-teman saya yang lain menyusul di awal bulan November, karena mendapatkan ijin lebih lama.

Sampai di Medan, saya memasuki lingkungan yang baru dan menghadapi orang-orang yang baru juga. Orang pertama yang saya temui adalah Bapak Tri Agung Widayat yang notabene memanggil saya dan Sukra terlebih dahulu. Lalu saya diarahkan untuk ke mess dan saya ditemani oleh Fatmawati Br. Purba, teman pertama saya di Medan. Setelah itu saya baru bertemu dengan Kak Novita Jendra Sibarani, Nisa Azhari Saragih dan Rizni Restiana. Awalnya kami ditempatkan di Mess Putri yang berkapasitas 4 orang, setelah sebulan mess baru kami selesai diperbaiki, dan mess baru itu mampu menampung 10 orang.

JURUSAN KESELAMATAN PENERBANGAN
Setelah melaksanakan orientasi di tiap-tiap unit, akhirnya SK (Surat Keputusan) Direktur pertama saya dikeluarkan. Saya mendapatkan penempatan unit kerja di Jurusan Keselamatan Penerbangan. Alhamdulillah.

Di Jurusan Keselamatan Penerbangan, atasan langsung saya adalah Bapak Julfansyah Margolang, ST. Beliau menjabat sebagai Ketua Jurusan dan di bawahnya ada Sekretaris Jurusan yaitu Bang Sutan Mora Lubis, A.Md dan yang menjabat sebagai Ketua Program Studi PLLU adalah Bang Patria Binta Pratama, S.ST dan Ketua Prodi Avsec dan PKP-PK adalah Bang Angger Prasetya, A.Md.

Selain mendapatkan tugas di Jurusan, saya dan teman-teman saya yang lainnya (Rahmawati Sukra, Inda Tri Pasa, Ayu Putri Roza, Muhammad Caesar Akbar, Aditya Angga Kusuma, Rofi Juliatma, Ahnis Zulkarnain, dan Bela Firmantoyo) juga mendapatkan tugas di unit Pembinaan, alias kami menjadi pembina, dan juga mendapat tugas mengajar. Tapi sebelum mengajar kami semua mengikuti assessment  mengajar yang dinilai oleh para Ketua Jurusan, Kaprodi, dan juga senat-senat.

Alhamduillah kami semua sudah mendapatkan kepercayaan untuk menunjukan kinerja kami. Terkadang saya juga mendapat SPT (Surat Perintah Tugas) yang berkaitan dengan perencanaan, dari situlah saya mulai belajar banyak. Belajar bagaimana membuat perencanaan di suatu instansi pemerintahan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Pada tahun 2013, kegiatan saya diliputi hal-hal tersebut. Mengajar, rapat perencanaan, urusan pembinaan dan pengasuhan Taruna, dan sebagainya. Oleh karena itu, blog saya ini tidak pernah saya sentuh lagi sejak itu. Hanya 2 kali saya posting, 1 mengenai iklan Bolu Pisang Barangan milik rekan kerja saya di kantor, dan 1 lagi postingan yang tidak sengaja terposting.

MEMULAI HIDUP BARU
Di pertengahan tahun 2013 ini saya dipertemukan kembali dengan teman lama saya, yang saya kenal di tahun 2009. Seorang Pria lulusan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, yang pada tahun 2009, kami berdua sama-sama menjadi relawan untuk bakti sosial bencana gempa Padang dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP). Bagaimana cara bertemunya ? di kesempatan lain, Insya Allah akan saya ceritakan.

Namanya ialah Doni Ariandana, profesinya adalah seorang pelaut. Singkat cerita, pada tanggal 17 November 2013, kami melaksakanan lamaran dan pada tanggal 22 Desember 2013, kami melangsungkan pernikahan di kediaman saya di Tangerang.

Maka kesibukan saya pun bertambah, sibuk menjadi pegawai baru dan yang terbaru adalah sibuk mengurus rumah tangga. Ya layaknya seorang wanita single yang berubah peran menjadi seorang istri. Dunia berasa berubah 180 derajat. Dari wanita bebas menjadi wanita yang lebih memiliki keterikatan, dari wanita single menjadi wanita yang bersuami, dari wanita yang egois menjadi wanita yang lebih memikirkan keluarga.

Itulah cerita kenapa saya jarang memposting di blog ini lagi. Dan kenapa saat ini kenapa saya mulai memposting lagi ? Saat ini saya sedang melaksanakan cuti melahirkan di kediaman mertua saya di Surabaya. Hari Perkiraan Lahir (HPL) bayi saya Insya Allah pada tanggal 12 November 2014, tapi berhubung saya berangkat dari Medan ke Surabaya menggunakan pesawat udara, maka saya mengambil cuti lebih awal yang dimulai tanggal 22 September 2014. Sembari menunggu adik bayi launching, maka tidak ada salahnya jika saya memulai menulis di blog saya lagi.

Saat melihat-lihat blog ini lagi, Insya Allah kedepannya konsep blog ini mungkin akan saya ubah sesuai dengan passion saya saat ini.

Let's Blogging again.....

24 Juli 2012

Pengumuman Hasil Tes Wawancara STPI

Mengingat bulan September 2008, saat itu saya sedang menunggu hasil tes wawancara untuk masuk ke STPI. Saya sudah melaksanakan tes wawancara beberapa waktu lalu, sewaktu wawancara itu, hal yang ditanyakan oleh sang penguji adalah mengenai identitas saya, hobby saya, orang tua saya, alasan saya memilih jurusan tersebut (Diploma IV Pemanduan Lalu Lintas Udara), dan terakhir apa yang akan kamu lakukan jika tidak diterima di STPI. Semuanya menggunakan Bahasa Inggris

Saya telah mempersiapkan secara baik mengenai wawancara tersebut, penguji pun sempat memuji saya, (saya berharapnya sih itu pujian, karena beliau bilang "kayaknya pede sekali kamu bisa diterima di STPI" ya anggap saja ya itu pujian...hehheh). Alhamdulillah saya telah menjawab pertanyaan sang penguji dengan lancar, dan ada tawaran menarik dari sang penguji, "If you are not accepted in this course, do you want to join in Diploma IV Aircraft Engineering?"...

dan saya bilang dengan lantangnya

"NEGATIVE NO"

Setelah selesai wawancara, saya pulang ke rumah, dan berdoa. Semoga saya mendapat yang terbaik. Amin

Untuk para sipencatar STPI yang sedang menunggu hasil, tetap semangat, kalian telah berusaha semaksimal mungkin, let God do the rest...  Jika kalian belum beruntung, bukan berati kalian buruk, yakinlah Allah mempunyai rencana terbaik buat masa depanmu...

Salam Taruna

Pesawat Latih Baru di STPI - Piper Warrior III

Foto-foto di bawah ini merupakan foto pesawat latih baru di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug.

Keterangan Foto

Hari dan Tanggal :
Kamis, 9 Juli 2012 

Tempat : 
Hanggar 2 Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Tipe Pesawat :
Piper Warrior III

Model :
Taruni Eka Justiciana Kusumawati (ALLU 12)
Taruni Emilia Rahajeng Larasati (ALLU 12)
Taruni Anissah Afiandini (ALLU 12)
Taruni Reisha Virjeanna Juwita (ALLU 12)
Taruni Desi Apriliana (PNB 63 C)

dan 

saya sendiri....hehhehheheheh

PK AEE
Piper Warrior III


Piper Warrior III


Tail of Piper Warrior III


Propeller Piper Warrior III
Wheel of Piper Warrior III
Desi Apriliana dan Anissah Afiandini
ALLU 12
Jeanny - Bella - Ajeng - Techa - Icha
ALLU 12
(left to right)

ALLU 12

Alhamdulillah sebelum lulus, bisa foto-foto dengan pesawat baru ini. Foto-foto di atas bukan ajang narsis, tapi ajang pamer, saya ingin pamer pesawat latih baru di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia - Piper Warrior III

11 April 2012

Seleksi Alam Untuk Masuk Kampus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

In the middle of 2008

Hari itu di tangga sekolahku SMA Negeri 5 Tangerang, saat aku sedang bersenda gurau bersama teman-teman sambil membicarakan masa depan kami masing-masing, akan kemana kami setelah lulus dari green school ini (julukan untuk SMA-ku).

Tiba-tiba aku melihat beberapa orang yang datang, yang paling mencolok dari mereka adalah seragam biru lengkap dengan atribut, seragam yang menarik perhatianku, ketika seminggu yang lalu aku mengantar Mamaku membeli keperluan rumah di pusat perbelanjaan dekat rumah. Saat itu aku melihat seorang wanita dengan seragam yang sama,

"waah, sekolah di mana ini, kok seragamnya bagus, pantas ga ya Gw pakai itu?" (bisikkan dalam hati)

 
Sekelompok orang di SMA-ku itu adalah para Taruna dan Taruni dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) yang notabene mereka adalah lulusan dari SMA-ku itu, misi mereka datang hari itu ke sekolah ialah untuk memperkenalkan kampus STPI itu ke adik-adik kelasnya, mereka adalah Mba Novita (Program Studi D III Penerangan Aeronautika Angkatan ke-6) dan Bang Dona (Program Studi D II Teknik Bangunan dan Landasan Angkatan ke-5).

Alhasil karena ada teman sekelas juga yang ikut mendaftar aku pun turut serta mendaftar, untungnya saat itu pendaftaran via online di situs resmi STPI. Aku sangat beruntung, karena pada saat itu ada dua program studi yang menawarkan program beasiswa (beasiswa penuh), dan mencantumkan tulisan ikatan dinas, program studi (prodi) itu adalah D IV Teknik Pesawat Udara (TPU)  dan D IV Pemanduan Lalu Lintas udara (PLLU), tetapi ada persayaratan khusus untuk mendaftar di kedua prodi tersebut, yaitu :
  1. Jurusan IPA, dengan nilai Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris minimal 7.0
  2. Peringkat 10 besar dari kelas 10 sampai 12
Hmmm...pilihan yang ada saat itu adalah prodi D II Penerbang, D IV TPU, D IV PLLU, D III Manajemen Transportasi Udara (MTU), D II Komunikasi Penerbangan (KP), dan TPU Non Diploma, tapi yang benar-benar mencantumkan keterangan beasiswa penuh adalah hanya kedua prodi yang telah aku sebutkan tadi. Mengingat aku adalah anak pertama dan aku masih memiliki 4 adik perempuan yang masih butuh biaya banyak untuk pendidikan, melanjutkan sekolah dengan mencoba meraih beasiswa adalah pilihan yang tepat. Alhamdulillah aku dapat memenuhi kedua persyaratan khusus tersebut.

Proses Pendaftaran
 
Akhirnya aku memilih prodi D IV PLLU, setelah bermain-main dengan pikiran sendiri, meskipun aku tidak tahu akan seperti apa jika aku masuk prodi ini, dan pekerjaan apa yang akan aku geluti nanti, yang ada dipikiranku adalah aku akan bekerja memandu lalu lintas udara, terbayang sudah aku akan mengibarkan bendera mengatur pesawat saat parkir, seperti yang sering aku lihat di film.

Setelah aku mendaftar, akupun mendapat informasi untuk mengecek email, dan aku pun mengecek email, dan mendapat lembar pendaftaran peserta Sipencatar (Seleksi Penerimaan Calon Taruna), setelah itu aku mencetak lembar tersebut dan menempelkan pas foto 4 X 6 seperti yang telah diinstruksikan di email tersebut, dan keesokan harinya aku membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 75.000, 00.

Dua hari setelah itu, aku ditemani Papa, pergi ke STPI, yang sama sekali aku tidak tahu ada di mana lokasinya. Setelah setengah jam perjalanan dengan motor, akhirnya kami sampai, dan aku langsung daftar ulang, untuk mendapatkan cap di lembar peserta Sipencatar itu (supaya lebih resmi).

Seleksi yang harus aku lewati sebelum benar-benar dinyatakan LULUS masuk STPI adalah sebagai berikut :
  1. Seleksi Akademik lalu setelah itu pengumuman
  2. Seleksi Kesempataan dan Kesehatan tanpa pengumuman
  3. Seleksi Wawancara

Seleksi Akademik

Pengalamanku waktu itu adalah pada hari H seleksi akademik, pagi-pagi sekali aku dan temanku berangkat dari rumah dengan motor, kalau tidak salah saat itu pukul 06.00, dan jadwal tes pukul 08.00. Brrrrrr... perjalanan menuju Curug pagi itu dipenuhi dengan kabut, dengan pemandangan sawah di kiri jalan, rasanya seperti berasa di kampung halaman Papa.

Akhirnya aku sampai tepat satu setengah jam sebelum waktu tes, kami pun baris sesuai dengan prodi yang kami pilih, untuk memasuki ruang tes, saat itu ruang tes ada di Gedung Serba Guna STPI. Kami pun masuk satu persatu, dan duduk di kursi sesuai dengan nomor peserta.

Panitia pun membacakan tata tertib tes, yaitu tidak boleh mencontek, membuat gaduh, menggunakan alat komunikasi dan alat hitung elektronik, dll. Tes akademik fase pertama yatu tes akademik meliputi soal Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris, kalau tidak salah Matematika dan Fisika ada 30 soal (maklum lupa, sudah lama..hehe) dan Bahasa Inggris 40 soal. Waktu yang diberikan adalah kurang lebih 3 jam. Trend soal tes ini seperti soal Ujian Nasional.

Setelah itu ada break selama 30 menit, dan dilanjutkan tes psikotes, gambaran soal ini pun seperti tes psikotes standar untuk menilai IQ, saya lupa jumlah soal dan waktu menyelesaikannya kalau tidak salah 100 soal dan waktunya 2 jam. Setelah selesai, aku pun pulang ke rumah, dan berdoa semoga aku bisa melewati tahap tes akademik ini.

Seleksi Kesemaptaan dan Kesehatan

Alhamdulillah aku pun lulus tahap tes akademik, ada pemberitahuan bagi peserta Sipencatar yang lulus tahap seleksi akademik, untuk mengikuti tes lanjutan yaitu seleksi kesemaptaan dan kesehatan, kami harus membayar administrasi sebesar Rp 350.000,00.

Pada hari H seleksi, aku diantar papa. Seleksi hari itu berlokasi di Gedung Instalasi Kesehatan STPI. Aku pun berbaur dengan peserta yang lain, sama sekali tidak ada yang aku kenal, mulai lah aku memberanikan diri bertanya pada salah satu peserta yang dari tadi pun diam dekat pintu masuk.

"hallo, ambil jurusan apa?", tanyaku

"PLLU yang subsidi", jawabnya

"Aku, Bella, kamu?

"Ajeng"

deng..deng, dapatlah aku satu teman setidaknya bisa berbagi informasi meskipun Ajeng sedikit kurang friendly. Setelah itu para peserta menunggu di ruang tunggu, menunggu namanya dipanggil, hari ini adalah tes kesemaptaan, tesnya adalah tes naik turun bangku selama 5 menit. Hmmm lumayan buat nafas ini terengah-engah. Setelah 5 menit ada panitia yang mengukur denyut nadi, sebelum tes pun denyut nadi kami diukur. Setelah itu kami bisa pulang, dan datang 3 hari berikutnya untuk tes kesehatan.

Tiga hari berikutnya, tes juga masih dilaksanakan di Gedung Instalasi Kesehatan STPI. Seperti biasa, kami pun menunggu di ruang tunggu sampai nama kami dipanggil. Tes kesehatan itu meliputi :
  1. Tes darah dan urin
  2. Tes EKG (Elektrokardiogram) / rekam jantung
  3. Rontgen
  4. Tes pantau seluruh tubuh (nama aslinya bukan ini sih, pi tes ini adalah sang dokter mengecek seluruh tubuh kita secara langsung melalui penglihatan mata)
  5. Tes mata (apakah ada minus dan tes buta warna)
  6. Tes gigi
  7. Ukur tinggi badan dan berat badan
Untuk tes pantau seluruh tubuh, antara perempuan dan laki-laki di pisah ruangannya. Kami diinstruksikan untuk hanya memakai pakaian dalam, tentu yang memeriksa adalah dokter dan suster perempuan. Lalu kami disuruh jalan kira-kira 7 langkah dalam ruangan itu, di cek apakah memiliki ambien atau tidak, mengangkat ketiak (apakah ada kelenjar atau tidak), dll.

Untuk tes mata, kami diinstruksikan untuk membaca Snellen chart


dan pada ruangan yang berbeda kami di tes buta warna, dengan melihat alat tes seperti buku, membaca angka yang berwarna-warni di tengah-tengah warna-warna lain.

Untuk tes gigi, gigi kami dilihat, apakah ada gigi yang bolong untuk menjadi catatan mereka, ada beberapa peserta yang giginya bolong lalu diberi saran untuk di tambal, pada saat itu karena ada karang gigi di gigi saya, saya pun diinstruksikan untuk membersihkan karang gigi. Setelah tes, aku pun pulang kerumah.

Seleksi Wawancara

Beberapa hari atau minggu setelah tes kesehatan, kami pun mengikuti seleksi wawancara. Aku diantar Papa lagi kesini. Tes dilaksanakan di Gedung Serba Guna STPI. Aku pun berbaur dengan peserta lain, aku tidak mempersiapkan apa-apa untuk tes wawancara, hanya melatih memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris.

Beberapa peserta yang mengambil prodi yang sama, ada yang menghapalkan nama-nama bandara di Indonesia, menghapal arah angin, dari beberapa teman pada akhirnya aku tahu apa itu sebenarnya Pemanduan Lalu Lintas Udara atau Air Traffic Control. Aku pun ikut menghapal.

"Air Traffic Controller itu adalah seorang petugas di bandara yang bertugas mengatur pesawat agar tidak saling tabrakan"

"Saya memilih prodi ini, karena pekerjaan Air Traffic Controller itu sangat menantang"

bla..bla..bla..bla...

Banyak informasi baru yang aku dapatkan dari teman-teman baruku itu. Sampai tibalah pada saat diriku yang maju. Pertama aku dipersilahkan duduk, dari tiga penguji hanya satu nama yang aku ingat sampai sekarang, yaitu Bapak MT Nurhuda.


Pertama-tama penguji menginstruksikan diriku untuk memperkenalkan diri menggunakan Bahasa Inggris, lalu menanyakan tentang diri kita, kenapa kita mengambil prodi itu, motivasi kita masuk STPI, terus bagaimana jika kita tidak masuk, dan lain-lain tergantung dengan keinginan penguji, beberapa peserta lain juga ada yang diminta untuk memperagakan hal yang mereka suka. Misalkan mereka menyukai permainan bulutangkis, maka mereka memperagakan permainan bulutangkis.


Final Result

Tiba saatnya pengumuman, dan akhirnya.. ALHAMDULILLAH... surat dari STPI tiba di rumah, dan menyatakan bahwa diriku masuk STPI di Program Studi Diploma IV Pemanduan Lalu Lintas Udara Angkatan ke-12. Ternyata masuk STPI dibilang susah, tidak juga. Dibilang mudah, tentu tidak mudah. Ada beberapa tips bagi kawan-kawan yang akan melewati seleksi di perguruan tinggi, khususnya di STPI:

  1. Jika diminta mengumpulkan dokumen-dokumen yang diminta sebagai persyaratan, maka kumpulkan sesuai dengan yang diminta.
  2. perbanyak teman guna saling berbagi informasi, terkadang kita mendapat informasi yang belum kita ketahui dari orang lain, dan itu sangat membantu.
  3. Saat wawancara, kita harus percaya diri tapi tidak sombong.
  4. Jangan mengarang tentang diri kita, bicara jujur, jika ditanya mengenai keadaan diri, ceritakan apa yang pantas diceritakan
  5. Tunjukkan keinginan kuat kita untuk bergabung dengan perguruan tinggi tersebut dengan perbuatan dan perkataan saat wawancara.
  6. Prepared, kata itu yang lebih pantas. Persiapan, karena orang yang paling siap maka ia yang akan sukses.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...