Status

"Ramadhan yaa Ramadhan"

23 April 2011

Jet Lag

Jet Lag adalah bertumpuknya gangguan psiko-fisiologik (gangguan ritme sirkadian) akibat penerbangan jarak jauh yang melintasi lebih dari 4 zona waktu dalam waktu singkat sehingga  sinkronisasi normal ritme sirkadian  atau jam biologik dengan waktu yang berlaku di tempat tujuan menjadi terganggu  (dr. Bambang Subyanto, SpS).


Irama/ritme sirkadian adalah irama dan pengenalan waktu yang sesuai dengan perputaran bumi dalam satu hari (22 - 24 jam). Dipengaruhi oleh faktor endogen "Biological clock" yang diatur secara hormonal oleh supra chiasmatic nuclei dan faktor eksogen "zeitgeber" seperti faktor geografi, faktor sosial, kegiatan fisik, jadwal makan, dan keadaan terang gelap.



Gejala klinis Jet Lag mengakibatkan gangguan psikofisiologis seperti gangguan pola tidur, perubahan siklus suhu badan, normal acrophase late afternoon (through 2-4 AM), perubahan siklus hormon, dan gangguan fungsi pencernaan.



Keluhan yang dirasakan bagi penderita Jet Lag adalah perasaan kelelahan, perubahan emosional, kekacauan mental, sukar tidur (lebih sering diderita orang yang melakukan penerbangan ke arah timur), sakit kepala, blurred vision. Dan apabila jet lag ini diderita oleh flight crew yang sedang bertugas akan berakibat fatal yaitu meningkatnya potensial terjadinya kecelakaan.








Penyesuaian tubuh setiap manusia terhadap jet lag berbeda-beda tergantung pada :


  1. Banyaknya wilayah waktu yang dilampaui tubuh mudah disesuaikan bila perbedaan waktu 60-90 menit dan sulit apabila waktu > 4 jam.
  2. Arah penerbangan. Penerbangan ke arah barat lebih cepat adaptasi, gangguan tidur lebih sering diderita orang yang melakukan penerbangan ke arah timur.
  3. Kondisi geofisik dan sosial di daerah baru.
  4. Kepribadian. Low neorotism, ekstovert, lebih cepat menyesuaikan diri.
  5. Usia. Orang yang lebih muda lebih mudah beradaptasi.
  6. Penyesuaian psikologi lebih cepat dibandingkan penyesuaian suhu tubuh atau penyesuaian vegetatif.
Pencegahan Jet Lag bagi awak pesawat adalah dengan mengatur beban kerja yang tidak melampaui kemampuan awak pesawat, dan pengaturan jam keberangkatan dan jam kedatangan di tujuan.

Kiat meminimalkan pengaruh Jet Lag (Dr. Bambang Subyanto, SpS)
  1. Persiapan sebelum melakukan penerbangan
  2. Memperhatikan arah penerbangan (ke timur atau ke barat)
  3. Memperhatikan waktu terbang (siang atau malam)
  4. Minuman (perbanyak minum air putih)
  5. Diet anti Jet Lag
  6. Obat-obatan
  7. Aktivitas fisik
  8. Mandi keramas
  9. Persiapan mental dan fisik
  10. Sesuaikan jam pribadi dengan waktu tempat yang kita tuju
  11. Segera meninggalkan pesawat setelah tiba di tempat tujuan.
  12. Berjemur
  13. Bright light therapy
Obat anti Jet lag (Dr. Bambang Subyanto, SpS) antara lain adalah :
  1. No Jet Lag (ekstrak Arnica Montana, Bellis Perenis, Chamomille, Ipecacuanha, Lycopodium)
  2. Melatonin (dehydro-epiandrosteron)
  3. Obat tidur
Sedangkan untuk diet anti Jet Lag adalah dengan mengatur jadwal makan selama 4 hari menjelang keberangkatan atau biasa disebut argon diet 

Hari 1           :  Makan Pagi dan siang (tinggi protein)
Hari 2           :  Puasa, dalam arti hanya memakan makanan ringan
Hari 3           :  Menu seperti hari pertama
Hari 4           :  Hari keberangkatan, menu sesuai dengan hari kedua.

Sumber :
catatan kuliah, presentasi Dr. Heri Wijayanto (Dosen Aviation Medicine dan Dokter instalasi Kesehatan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug - Tangerang)

1 komentar:

  1. selamat siang, bahan yang anda berikan sangat menarik.. apa ada bahan lebih lanjut tentang jet lag dan pengaruhnya pada air crew.. bila ada, boleh saya minta bahannya? terimakasih :)

    BalasHapus

Tinggalkan jejak anda dengan pertanyaan, komentar dan saran yang membangun. Terima kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...